Sunday, October 6, 2013

Kumpulan Informasi Dari Kompas.com Seputar Kanker


Kanker sudah terkenal sebagai penyakit mematikan. Banyak sekali informasi mengenai pencegahan/pengobatan kanker yang dapat anda temukan di Internet, sayangnya sebagian adalah hoax dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Salah satu sumber terpercaya  adalah kompas.com, atau tepatnya health.kompas.com. Sebagai salah satu media berita terpercaya yang tidak pernah atau jarang kecolongan hoax, informasi dari health.kompas.com biasanya akurat dan berdasarkan hasil riset. Berikut kumpulan beberapa berita dari health.kompas.com menyangkut kanker.



1. Selai Kacang Bantu Cegah Kanker
sumber: http://health.kompas.com/read/2013/09/30/2005253/Selai.Kacang.Bantu.Cegah.Kanker.
Makanan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan risiko penyakit yang dimiliki seseorang. Sebuah studi teranyar menemukan, konsumsi selai kacang sejak remaja dapat mengurangi risiko mengidap tumor payudara saat dewasa.
Tumor payudara merupakan benjolan non-kanker pada jaringan payudara. Kendati demikian, para pakar sepakat bahwa tumor payudara merupakan salah satu faktor risiko dari kanker payudara.
Dalam studi yang dipublikasi jurnal Breast Cancer Research and Treatment tersebut, para peneliti melibatkan 9.000 perempuan berusia 9 hingga 15 tahun. Peserta dipantau perkembangannya dari tahun 1996 hingga 2010, yaitu saat mereka sudah menjadi wanita dewasa muda.
Para peneliti menemukan, peserta yang rutin mengonsumsi selai kacang memiliki risiko 39 persen lebih rendah untuk mengembangkan tumor payudara.
Dr Graham Colditz, peneliti senior sekaligus direktur pencegahan dan pengendalian kanker di Siteman Cancer Center di Barnes-Jewish Hospital and Washington University School of Medicine mengatakan, hasil studi ini memberi harapan baru untuk membantu mencegah kanker payudara.
Tumor payudara, kata Colditz, cukup sering terjadi dan merupakan faktor risiko dari kanker payudara. Sebelum menopause, hampir satu dari empat wanita mengalami tumor payudara yang dikonfirmasi melalui biopsi.
"Sangat jelas adanya hubungan yang kuat antara tumor dan risiko kanker payudara. Tumor dapat meningkatkan risiko kanker payudara hingga sepertiganya," tegasnya.
Peneliti mempelajari para peserta penelitian dalam periode waktu yang cukup lama. Selain mengukur risiko tumor, peneliti juga meminta peserta mengisi kuesioner tentang diet sehari-hari.
Peneliti pun memfokuskan pada protein dan lemak dari sayuran, termasuk selai kacang, kacang kulit, atau kacang-kacangan lain, dan jagung. Menurut mereka, sajian harian dari makanan-makanan ini berhubungan dengan penurunan 68 persen risiko tumor payudara, serta tiga sajian per minggu berhubungan dengan 39 risikonya.
Kendati demikian, para peneliti mengatakan, hubungan antara konsumsi makanan-makanan tersebut dan risiko tumor payudara bukanlah hubungan sebab-akibat.
"Pesan yang dapat diambil adalah sajian selai kacang lebih baik dipilih oleh remaja putri karena lebih menyehatkan daripada kue-kue," pungkas Colditz.
2. Olahraga Cegah Kanker Rahim
sumber: http://health.kompas.com/read/2013/09/13/0904271/Olahraga.Tiap.Hari.Jauhkan.Wanita.dari.Kanker.
Olahraga ternyata tak sekedar menjadikan tubuh lebih bugar. Bagi wanita, olahraga dapat menjadi benteng ampuh terhadap serangan kanker rahim.Riset di Inggris membuktikan, olahraga selama 38 menit sehari ditambah menjaga pola makan, dapat membantu mencegah 44 persen kasus kanker rahim.Studi terbaru ini dilakukan para ahli dari Imperial College London. Para peneliti meninjau berbagai studi sejak 2007 tentang kanker rahim dan hubungannya dengan diet, olahraga, dan berat badan. Hasilnya, 44 persen kanker rahim di Inggris dapat dicegah dengan cara penjagaan berat badan dan rajin olahraga. 
Para ilmuwan percaya, ada hubungan antara kanker dan lemak tubuh. Di antaranya, lemak melepaskan hormon yang meningkatkan risiko tumbuhnya kanker. Rutin olahraga menjaga kadar hormon tidak berlebih dan meningkatkan daya tahan tubuh. Olahraga juga menjaga sistem pencernaan tetap sehat.Laporan dari World Cancer Research Fund's Continuous Update Project (CUP) menyatakan, setidaknya 3.700 kasus kanker dapat dicegah setiap tahunnya dengan berolahraga. 
Sayangnya menurut laporan itu, hanya 56 persen wanita di Inggris yang bergerak aktif setidaknya selama 30 menit setiap hari, 5 kali dalam seminggu. Selain itu, hanya 39 persen yang memiliki berat badan berkategori sehat. Tidak ada jalan lain, para wanita harus rajin olahraga untuk menghindari risiko kanker rahim."Kami menyarankan untuk rutin olahraga 30 menit setiap hari dan tetap langsing, namun jangan sampai underweight," kata Direktur Eksekutif World Cancer Research Fund (WCRF), Karen Sadler.Kanker rahim merupakan penyakit yang paling banyak dialami wanita berusia lebih dari 60 tahun. Jenis yang paling umum adalah kanker endometrial."Endometrial memang bentuk kanker paling umum. Walaupun cukup signifikan, setiap tahunnya proporsi ini bisa dicegah dengan aktif olahraga dan makan hidangan sehat," kata dokter Elisa Bandera dari Rutgers Cancer Institute di Amerika yang juga anggota CUP.
3. Cegah Kanker Paru Dengan Bawang Putih
sumber: http://health.kompas.com/read/2013/08/10/0851293/Cegah.Kanker.Paru.dengan.Bawang.Putih
Manfaat bawang putih ternyata tidak sekadar menambah nikmat aroma masakan. Bawang putih juga mengurangi risiko terkena kanker paru-paru. 
Studi yang dilakukan di China ini menemukan, orang dewasa yang biasa mengonsumsi bawang putih mentah dua kali seminggu, risikonya terkena kanker paru 44 persen lebih rendah. Bahkan ketika faktor merokok dimasukkan dalam gaya hidup, risiko kanker paru turun 30 persen. 
Riset dilakukan tim dari Jiangsu Provincial Centre for Disease Control and Prevention. Para peneliti membandingkan kesehatan 1.424 pasien kanker paru dengan 4.500 orang dewasa sehat.
Peneliti menanyakan gaya hidup dan pola makan para responden. Termasuk seberapa sering mengonsumsi bawang putih dan apakah responden merokok. Hasil penelitian ini dimuat dalam jurnal Cancer Prevention Research.   
Riset sebelumnya juga menyatakan, bawang putih bisa melindungi paru terhadap berbagai kondisi. Salah satunya kondisi tumor seperti kanker usus besar.
Tidak jelas apakah bawang putih yang sudah dimasak memiliki efek yang sama. Namun, penelitian sebelumnya menyatakan senyawa kimia antikanker dalam bawang putih, allicin, bisa terurai saat siung bawang terpotong. 
Allicin juga berfungsi untuk menurunkan inflamasi dan berperan sebagi antioksidan sehingga mngurangi bahaya radikal bebas pada sel tubuh. Manfaat lain bawang putih adalah menangkis bakteri kebal obat dan malaria. 
 4. Latihan Menelan Bantu Penyembuhan Kanker Tenggorokan
sumber: http://health.kompas.com/read/2013/09/21/2011452/Latihan.Menelan.Bantu.Penyembuhan.Kanker.Tenggorokan
Makan dan latihan menelan dapat memberikan manfaat untuk memperbaiki kesehatan pasien kanker tenggorokan. Untuk itu, para peneliti mengatakan agar mereka tetap makan dan menelan saat sedang menjalani terapi radiasi atau kemoterapi. 
Terapi radiasi dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk menelan, tetapi latihan menelan akan membantu pasien mencegah melemahnya tenggorokan pasien. Terutama, saat pasien melewati kondisi tidak menelan dalam periode waktu tertentu, tenggorokannya akan mengalami perlemahan. 
Dalam studi yang dipublikasi dalam jurnal JAMA Otolaryngology - Head & Neck Surgery, para peneliti melibatkan hampir 500 pasien yang menjalani pengobatan kanker tenggorokan antara tahun 2002 dan 2008. 
Mereka menemukan, dari 58 persen peserta yang latihan menelan, sebanyak 74 persennya mampu untuk mempertahankan kemampuan makan hingga akhir masa terapi. Selain itu, makan dan latihan menelan selama jangka waktu mendapat terapi juga dikaitkan pada pola makan jangka panjang yang lebih baik setelah berakhirnya terapi. Latihan juga mendukung waktu yang lebih singkat pada ketergantungan pasien terhadap makanan cair. 
Katherine Hutcheson, peneliti studi asal University of Texas MD Anderson Cancer Center mengatakan, hasil terbaik ditemukan pada pasien yang tetap makan makanan padat dan latihan menelan selama menjalani terapi radiasi atau kemoterapi. Sementara hasil terburuk ada pada mereka yang tidak makan dan melakukan latihan menelan. 
Kanker tenggorokan merupakan salah satu jenis kanker yang prevalensinya terus meningkat. Para peneliti mencatat, di Amerika Serikat saja, hampir 14.000 kasus baru terjadi setiap tahunnya. 
Di Indonesia, prevalensi kanker tenggorokan memang belum terlalu tinggi, namun dengan gaya hidup tidak sehat seperti merokok, prevalensinya mungkin bisa meningkat di tahun-tahun mendatang.
5. Deteksi Kanker Bisa Gunakan Minuman Manis
sumber: http://health.kompas.com/read/2013/07/09/1641509/Deteksi.Kanker.Bisa.Gunakan.Minuman.Manis
Deteksi kanker selama ini akrab dengan penggunaan zat radioaktif, baik melalui injeksi maupun penyinaran. Zat radioaktif digunakan sebagai tracer untuk mengetahui pertumbuhan sel kanker.
Padahal, terlalu sering menggunakan zat radioaktif dapat membahayakan tubuh. Radiasi yang dipancarkan bisa membuat sel mati atau berada dalam kondisi berisiko. Bahkan bukan tak mungkin memicu jenis kanker lainnya.
Tetapi kini ada harapan baru bagi hadirnya cara diagnostik lebih aman menyusul penemuan para ahli dari University College London. Temuan itu mengindikasikan, coklat, minuman bersoda, dan makanan lain berbahan dasar gula ternyata bisa digunakan untuk mendeteksi kanker.   
Menurut penelitian mereka, tumor ganas ternyata mengkonsumsi lebih banyak glukosa dibanding jaringan sehat lainnya. Glukosa digunakan untuk pertumbuhan sel yang cepat. Ilmuwan mengembangkan teknik baru untuk dengan melacak bagaimana gula diserap tubuh.
Peneliti menggunakan alat pemindai (scanner) MRI untuk melihat asupan glukosa. Hasilnya, sel tumor bersinar terang setelah sesuatu mengkonsumsi sesuatu yang manis.
"Saya tadinya tidak percaya. Namun penelitian kami membuktikan, scanner MRI bisa digunakan untuk melacak pergerakan glukosa," kata Professor Mark Lythgoe, Direktur UCL’s Centre for Advanced Biomedical Imaging (CABI).
Penelitian yang dipublikasikan jurnal Nature Medicine ini menggunakan tikus penderita kanker usus besar. Studi menemukan, pertumbuhan kanker dapat dideteksi MRI  dengan mengikuti pengolahan glukosa pada tikus.
Riset ini tentu memberi harapan baru bagi pengobatan penyakit kanker. Metode ini dinilai lebih aman, murah, dan sederhana dibanding penggunaan radioaktif. Hasil metode ini juga diharapkan akan tersedia dalam 18 bulan ke depan.
Dengan efek samping yang minimal, teknik ini bisa digunakan dalam jangka waktu mingguan atau harian. Sehingga dokter bisa cepat mengetahui bagaimana reaksi sel kanker terhadap pengobatan yang dijalani. Namun tenik ini tidak disarankan bagi anak dan wanita yang sedang hamil.
Bagi pasien yang tak menyukai jarum suntik, kabar ini tentu melegakan. Tak seperti positron emission tomography (PET) yang membutuhkan injeksi radioaktif, metode MRI dengan glukosa tidak membutuhkan suntikan. Metode ini bisa digunakan setelah mengkonsumsi yang manis, seperti minuman bersoda, jus buah, atau makanan. Metode juga bisa digunakan menggunakan gula pada setengah dari standar ukuran coklat. Teknik ini juga dicobakan pada pasien kanker dan menunjukkan tanda kesuksesan."Metode ini menjanjikan. Kita bisa melihat penyerapan glukosa pada area sekitar tumor," kata Lythgoe.
Karena dinilai lebih ramah pada pasien kanker, sekarang metode ini sedang dalam tahap uji klinis. Uji klinis mungkin menggunakan glukosa murni dengan dosis tertentu, yang lebih baik dibanding coklat atau permen."Selanjutnya kita lihat bagaimana efektifnnya teknik ini berjalan pada pasien," kata Dr Kat Arney dari Cancer Research UK.
6. Makanan Pelawan Kanker
sumber: http://health.kompas.com/read/2013/04/19/1126045/12.Makanan.Super.Pelawan.Kanker
Setiap hari satu orang terdiagnosis kanker. Meski penyebab kanker belum diketahui dengan pasti, bukan berarti kita hanya bisa pasrah menghadapi penyakit ini. Banyak penelitian menunjukkan kanker dapat dicegah dengan menjalankan pola hidup sehat.
Memilih makanan yang sehat dan olahraga rutin bukan hanya dapat mencegah kanker, melainkan penelitian juga menunjukkan bahwa makanan yang tepat dapat menghentikan perkembangan sel kanker. Berikut adalah 12 makanan super yang diketahui bisa menjauhkan kita dari kanker. 
1. Kacang tanahKaya akan vitamin E yang menurunkan risiko kanker kolon, paru-paru, hati, dan kanker lainnya. Selai kacang yang nikmat pada roti gandum utuh akan membantu Anda melawan kanker.
2. GrapefruitJeruk, grapefruit, dan brokoli kaya akan vitamin C. Elemen ini penting untuk mencegah pembentukan senyawa nitrogen yang merupakan penyebab kanker. Makanan mengandung vitamin C tinggi ini menurunkan risiko kanker esofagus, kandung kemih, payudara, serviks, lambung, dan usus besar. Jadi, jangan lupakan makanan-makanan ini dalam diet Anda sehari-hari.
3. BerryBuah berry merupakan pelawan kanker yang tangguh. Kandungan antioksidannya yang tinggilah yang menyebabkan demikian. 
4. Ubi jalarUbi jalar kaya beta karoten yang dapat menurunkan risiko kanker kolon, lambung, dan paru-paru. Studi menunjukkan, ubi jalar dapat menurunkan risiko kanker payudara hingga setengahnya.
5. Salmon liarSalmon, terutama ikan yang ditangkap liar, merupakan sumber vitamin D yang baik. Makanan yang kaya vitamin D membantu menghalangi perkembangan pembuluh darah yang memberi makan tumor tumbuh dan membantu menghentikan proliferasi sel kanker dan prakanker.
6. Biji lenanAsam lemak omega-3 mencegah pertumbuhan sel kanker, selain itu juga dapat mengurangi inflamasi. Selain ikan, biji lenan merupakan sumber asam lemak omega-3 yang baik.
7. KunyitKurkumin, bahan aktif dari kunyit yang berperan dalam anti-inflamasi dan antioksidan. Kurkumin juga dapat menjadi penghalang dari komunikasi sel-sel kanker sehingga mencegah perkembangannya.
8. TehTeh mengandung senyawa katekin yang menghambat pertumbuhan kanker. Sebuah studi di China mengatakan, peminum teh hijau memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengembangkan kanker dibandingkan mereka yang tidak.
9. Sayuran Buah dan sayur mengandung fotonutrien yang sama pentingnya dengan mineral dan vitamin. Sayuran seperti kembang kol dan kubis mengandung fitonutrien yang dapat membantu menghambat metabolisme karsinogen dan merangsang tubuh untuk memproduksi enzim detoksifikasi.
10. TomatStudi pada tahun 2009 yang dimuat dalam Journal of Clinical Oncology menunjukkan bahwa tomat mengandung likopen yang membantu mencegah kanker prostat. Likopen merupakan antioksidan kuat yang juga dapat mencegah pelbagai jenis kanker lainnya.
11. DelimaDelima kaya akan asam elagik yang dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker. Asam elagik juga menonaktifkan senyawa penyebab kanker.
12. Bawang bombaiBawang bombai kaya akan senyawa anti-kanker. Bawang bombai dapat dimakan mentah ataupun sebagai campuran makanan.
 7. Mitos Keliru Kanker
sumber: http://health.kompas.com/read/2013/02/04/13153379/Hari.Kanker.Sedunia.Singkirkan.Mitos.Keliru
Tema Hari Kanker Sedunia tahun ini, "Cancer- Did you know?", mengajak semua orang untuk lebih peduli dan meningkatkan pengetahuannya akan penyakit kanker. Jangan salah menyimpulkan kanker pasti berujung kematian atau menganggapnya hanya sebagai masalah kesehatan.Kalau dulu kanker adalah penyakit yang terasa jauh, kini semakin banyak kenalan, keluarga, atau teman yang terdiagnosis penyakit ini. Kunci utama kemenangan melawan kanker adalah mengenali gejalanya dan melakukan terapi sedini mungkin. WHO menyatakan dengan membekali diri akan informasi yang benar, peluang kesembuhan pun semakin besar. 
Berikut adalah empat mitos utama tentang kanker yang perlu diketahui faktanya.1. Kanker hanya masalah kesehatan. Yang benar adalah kanker bukan hanya masalah kesehatan. Kanker memiliki jangkauan permasalahan yang luas, antara lain masalah sosial, ekonomi, pembangunan, dan hak asasi manusia.
Kanker merupakan tantangan besar bagi pembangunan, merusak kemajuan sosial dan ekonomi di seluruh dunia. Buktinya, sekitar 47 persen dari kasus kanker dan 55 persen dari kematian akibat kanker terjadi di negara berkembang. Situasi ini diperkirakan bisa lebih buruk. Pada 2030, jika kecenderungan saat ini berlanjut, kasus kanker akan meningkat sebesar 81 persen di negara berkembang.Suatu pendekatan, termasuk semua bidang pemerintahan (bukan hanya kesehatan kementerian), diperlukan untuk pencegahan serta pengendalian kanker. Sebagian besar kematian prematur akibat kanker dapat dicegah dengan melakukan perubahan kebijakan di sektor-sektor dalam dan di luar kesehatan, seperti pendidikan, keuangan, pembangunan, transportasi, pertanian, dan lain-lain.Pendekatan pada seluruh elemen masyarakat yang mencakup masyarakat sipil, akademisi, sektor swasta, dan pasien kanker sama pentingnya untuk mendukung pencegahan serta pengendalian.
2. Kanker adalah penyakit dari negara kaya dan maju. Yang benar adalah kanker merupakan epidemi global. Kanker dapat menyerang siapa pun dengan berbagai usia, kelompok sosial-ekonomi, dan membawa beban tidak proposional bagi negara berkembang.Kanker merupakan isu global dan menjadi masalah kesehatan masyarakat meningkat di negara-negara miskin.
Kanker kini menyebabkan lebih banyak kematian di seluruh dunia dibandingkan gabungan dari HIV/AIDS, tuberkulosis, dan malaria. Dari 7,6 juta kematian global akibat kanker pada tahun 2008, lebih dari 55 persen terjadi di daerah yang kurang berkembang di dunia. Pada tahun 2030, 60-70 persen dari 21,4 juta kasus kanker baru per tahun diperkirakan akan terjadi di negara berkembang.
Kanker serviks adalah salah satu contoh dari beban yang tidak proporsional ditanggung di negara berkembang. Lebih dari 85 persen dari 275.000 wanita yang meninggal setiap tahun akibat kanker serviks berasal dari negara-negara berkembang. Jika dibiarkan, pada tahun 2030, kanker serviks akan membunuh sebanyak 430.000 wanita per tahun.
3. Kanker adalah kalimat yang mematikan. Yang benar adalah banyak jenis kanker yang dulu pernah dianggap mematikan sekarang ternyata dapat disembuhkan bagi lebih banyak orang. Kemajuan dalam memahami risiko dan pencegahan, deteksi dini dan pengobatan, telah merevolusi manajemen kanker yang mengarah ke hasil yang lebih baik bagi pasien.
Dengan beberapa pengecualian, kanker dalam tahap awal lebih mungkin diobati daripada kanker stadium akhir. Di Amerika Serikat saja, saat ini ada 12 juta orang Amerika hidup dengan kanker. Di negara-negara yang memiliki program skrining kanker payudara yang terorganisasi dan memiliki pengalaman lebih dari satu dekade, terbukti angka kematian akibat kanker payudara turun signifikan. Misalnya, program skrining mammographic Australia yang didirikan pada tahun 1991 dapat mengurangi kematian sebanyak hampir 30 persen dalam dua dekade terakhir.
Peningkatan kesadaran, baik publik maupun politik, yang berisi solusi, dapat diimplementasikan dan diintegrasikan dalam semua pengaturan sumber daya sangat penting untuk mencapai kesetaraan dalam pencegahan dan perawatan kanker.
4. Kanker adalah takdir. Yang benar adalah dengan strategi yang benar, sepertiga dari total kanker umum dapat dicegah. Pencegahan adalah cara yang paling hemat biaya dan berkelanjutan untuk mengurangi beban kanker global dalam jangka panjang.
Kebijakan global, regional dan nasional, serta program yang mempromosikan gaya hidup sehat secara substansial, dapat mengurangi kanker yang disebabkan oleh faktor risiko, seperti alkohol, diet yang tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik. Memperbaiki diet, aktivitas fisik, dan menjaga berat badan yang sehat dapat mencegah sekitar sepertiga dari kanker yang paling umum.
Penggunaan tembakau diperkirakan membunuh satu miliar orang pada abad ke-21. Membatasi penggunaan tembakau sangat penting karena penggunaan tembakau menyumbang 71 persen penyebab dari semua kematian akibat kanker paru-paru dan menyumbang setidaknya 22 persen dari semua kematian akibat kanker. Paparan polusi, radiasi, dan sinar matahari yang berlebihan adalah faktor yang paling dapat dikurangi dalam mencegah kanker.

8. Cegah Kanker Dengan Makanan Anti Penuaan
sumber: http://health.kompas.com/read/2013/08/20/1506266/Cegah.Kanker.dengan.Makanan.Antipenuaan.Ini
Antioksidan memang naik daun sebagai zat ajaib yang mampu mencegah berbagai penyakit mematikan seperti jantung dan kanker. Meski banyak suplemen yang mengandung antioksidan, sebenarnya kita bisa mendapatkannya dari makanan sehari-hari.
Banyak makanan sehari-hari yang kaya akan vitamin dan komponen antikanker. Dikonsumsi sendiri atau sebagai pendamping, makanan dan minuman ini berefek positif bagi kesehatan bila dikonsumsi secara rutin dalam jumlah cukup.
1. Cokelat hitam
Biji cokelat kaya antioksidan, terutama cokelat hitam dibanding dengan cokelat lain. "Biji cokelat yang segar dari pohon sangat kaya flavonol," tulis laporan sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Cosmetic Dermatology pada 2009.
Kandungan flavanol sebagai antikanker dalam cokelat hampir sama dengan teh hijau. Namun, kandungan ini berkurang selama proses produksi cokelat dalam pabrik.
2. Buah berry
Buah berry yang berwarna gelap atau biru, misalnya bluberry atau blackberry, memiliki antioksidan yang tinggi. Kandungan ini mencegah penurunan kemampuan mental pada wanita yang mulai lanjut usia.
"Semakin banyak mengkonsumsi berry akan membantu memelihara ingatan saat bertambah tua," kata peneliti dari  Brigham dan Women's Hospital and Harvard Medical School, Elizabeth Devore.
3. Teh hijau
Teh hijau kaya polifenol yang merupakan salah satu bentuk antioksidan dan memberikan rasa pahit pada teh. Antioksidan pada teh kemungkinan lebih tinggi dibanding pada vitamin C.
Untuk menjaga kandungan antioksidan dalam teh hijau, sebaiknya teh diminum secara tradisional, yakni diseduh tanpa tambahan gula. Konsumsi teh hijau secara rutin diketahui bisa mencegah berbagai jenis kanker.
4. Ikan
Salmon, tuna, dan sardin kaya akan asam lemak omega 3 yang mencegah timbulnya penyakit jantung dan melawan inflamasi. Menurut American Heart Association (AHA), protein dalam ikan lebih baik dibandingkan dengan daging karena tidak mengandung lemak jenuh.
Omega 3 dalam ikan juga mencegah aritmia, yaitu ketidakteraturan irama jantung yang berisiko buruk bagi kesehatan. Para ahli merekomendasikan konsumsi ikan dua kali dalam seminggu. 
5. Buah anggur dan red wine
Minum red wine dalam jumlah yang cukup berefek positif pada jantung dan kesehatan. Anggur merah mengandung antioksidan dan antipenuaan yang disebut resveratrol. Kandungan ini juga ditemukan dalan buah dan jus anggur.
Red wine memiliki kandungan resveratrol lebih tinggi dibanding white wine. Hal ini dikarenakan red wine menyertakan kulit anggur yang memang banyak terdapat resveratrol. Peneliti dari Harvard mengatakan resveratrol juga memperlambat proses penuaan.
6. Sayur
Hampir seluruh sayuran baik untuk kesehatan, entah itu dimakan mentah maupun matang. Sayur mengandung antioksidan dan melindungi tubuh dari paparan sinar ultraviolet. Sayur juga tinggi vitamin A, K, C, dan E.
7. Minyak zaitun
Seperti teh hijau, minyak zaitun mengandung polifenol yang memperbaiki fungsi memori dan kognitif serta pencernaan. Rutin mengoleskan minyak zaitun ke kulit juga akan memperbaiki kondisi kulit. 
8. Yogurt
Yogurt mengandung bakteri baik yang disebut probiotik yang secara alami sebenarnya ditemukan dalam sistem perncernaan. Yogurt juga kaya protein dan kalsium dan bisa ditambahkan dalam pola makan sehari-hari.

9. Rajin Makan Ikan Cegah Kanker Payudara
sumber: http://health.kompas.com/read/2013/07/01/1244317/Rajin.Makan.Ikan.Cegah.Kanker.Payudara

Kanker payudara memang masih menjadi momok bagi kaum wanita. Namun penyakit ini bisa kita cegah dengan melakukan gaya hidup sehat, antara lain rajin makan ikan yang kaya akan asam lemak omega-3. 
Para peneliti dari China menganalisa 26 studi internasional yang melibatkan 900.000 wanita, termasuk 20.000 di antaranya menderita kanker payudara. Mereka menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi asam lemak omega-3 dari ikan paling sering memiliki penurunan risiko kena kanker payudara 14 persen lebih kecil. 
Hasil studi juga menunjukkan hubungan penurunan risiko dengan dosis. Disebutkan, setiap 0,1 gram peningkatan konsumsi kadar omega-3 per hari dikaitkan dengan 5 persen penurunan risiko kanker payudara. Sebagai perbandingan, satu sajian ikan salmon mengandung 4 gram asam lemak omega-3.
Asam lemak omega-3 merupakan tipe lemak tidak jenuh yang telah diketahui dapat mencegah penyakit jantung dan kanker. 
Meski demikian, para peneliti mengatakan konsumsi asam lemak omega-3 dari tumbuhan tidak menunjukkan efek yang sama dalam pengurangan risiko kanker payudara. 
Selain itu, mereka juga menemukan manfaat omega-3 untuk mengurangi risiko kanker payudara berbeda pada setiap populasi. Pada orang Asia, mungkin manfaatnya tidak sebesar orang Barat. Menurut para peneliti hal ini mungkin terjadi lantaran perbedaaan sumber omega-3 yang dimakan.
Manfaat omega-3 dalam ikan dinilai paling baik untuk menekan risiko kanker payudara. Sementara belum jelas apakah konsumsi omega-3 dari suplemen juga memberikan efek yang sama. 
Sebuah tinjauan dari 48 studi menyimpulkan bahwa masih belum jelas konsumsi omega-3, baik dari makanan ataupun suplemen, dapat mengubah risiko penyakit jantung atau kanker. Namun bukan berarti orang harus menghentikan diet kaya omega-3.

10. Berjemur Pagi Hari Turunkan Risiko Kanker
sumber: http://health.kompas.com/read/2013/05/28/13134431/Berjemur.di.Pagi.Hari.Turunkan.Risiko.Kanker

Percaya atau tidak, vitamin D bukan hanya dapat membantu membentuk tulang kuat, tapi juga membantu mencegah kanker. Sinar matahari merupakan sumber kunci dari vitamin D. Maka berjemur di bawah sinar matahari dapat membantu menurunkan risiko mengidap kanker.
Penelitian menunjukkan bahwa sedikit paparan sinar matahari dapat mengurangi risiko kanker payudara, kolon, prostat, dan beberapa jenis kanker lain. Jumlah yang direkomendasikan untuk paparan sinar matahari yaitu selama 10 hingga 20 menit, dua sampai tiga kali seminggu. Dalam jumlah ini, kita bahkan tidak memerlukan perlindungan apapun.
Bahkan, dengan mencukup kebutuhan vitamin D dapat mengurangi kecepatan perkembangan sel-sel kanker. Sebuah penelitian menunjukkan, pasien kanker payudara yang tidak cukup asupan vitamin D memiliki perkembangan sel kanker yang dua kali lebih cepat dibandingkan dengan pasien yang cukup asupan vitaminnya. 
Vitamin D merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang banyak ditemukan di ikan seperti tuna, salmon, mackerel, dan sardin. Selain itu vitamin D juga ditemukan di telur, susu, dan sereal. Namun untuk memperoleh manfaat dari vitamin D, tubuh juga memerlukan paparan dari sinar matahari.
Institute of Medicine menyarankan jumlah vitamin D yang dikonsumsi bagi wanita hingga usia 50 tahun yaitu 200 international unit (IU), bagi wanita berusia 51 hingga 70 tahun yaitu 400 IU, dan bagi wanita berusia lebih dari 71 tahun yaitu 600 IU. Sedangkan para ahli menyarankan bagi pria berusia lanjut yaitu 400 hingga 800 IU. Dan dosis harian bagi pria masih perlu dievaluasi.
Sebagai perbandingan, satu butir telur mengandung 25 IU dan 113 gram potongan ikan salmon memiliki 400 IU vitamin D.
Kendati vitamin D memiliki efek yang baik bagi tubuh, namun konsumsinya sebaiknya tidak berlebihan, terutama untuk vitamin dari sumber non-alami seperti suplemen. Jika dikonsumsi berlebihan, vitamin D akan memberikan efek yang tidak baik untuk tubuh. Dalam tingkat serius, kelebihan vitamin D dapat merusak fungsi organ seperti paru-paru, jantung, dan ginjal.

11. Biopsi Bikin Kanker Makin Ganas?
sumber: http://health.kompas.com/read/2012/08/31/15240852/Benarkah.Biopsi.Bikin.Kanker.Makin.Ganas

Bila dokter mencurigai adanya kanker, berdasarkan gejala atau skrining kanker, biasanya dokter akan melakukan biopsi. Namun banyak orang yang enggan melakukan biopsi karena khawatir kankernya akan semakin ganas.
Biopsi merupakan pengambilan sampel dari jaringan tubuh yang terkena penyakit untuk pemeriksaan mikroskopik. Biopsi dapat menentukan apakah tumor itu bersifat jinak atau ganas.
"Ketika sel-sel tumor tumbuh, tubuh akan terus melawan sehingga terbentuk medan pertempuran. Nah, tindakan biopsi bisa melukai area tersebut. Jika biopsi diikuti dengan tindakan pengobatan tidak akan jadi masalah. Tapi kalau sesudah biopsi didiamkan memang bisa menjadi lebih ganas," kata dr.Dradjat R.Suardi, spesialis bedah onkologi dari RS.Hasan Sadikin Bandung.
Dradjat menjelaskan, tujuan utama dilakukannya biopsi adalah mengenali sifat-sifat sel kanker. "Dengan mengenali siapa musuh kita, maka kesempatan menang melawan kanker semakin besar," paparnya dalam acara pemaparan hasil penelitian EMILIA yang diadakan oleh Roche di Jakarta, Kamis (30/8/12).
Dengan mengetahui jenis kanker, dokter bisa mengantisipasi kemungkinan sifat kanker tersebut karena setiap jenis kanker memiliki laju pertumbuhan maupun kecenderungan penyebarannya sendiri. Dengan demikian pengobatan bisa lebih tepat sasaran.
Biopsi sendiri terdiri dari dua jenis, yakni biopsi insisional atau pengambilan contoh jaringan yang dilakukan pada tumor berukuran besar. "Yang diambil hanya sedikit, sekitar 1-2 cm. Karena yang diganggu sedikit risiko penyebarannya pun rendah," kata Dradjat.
Selain itu ada pula biopsi eksisional berupa pengambilan seluruh tumor dan seluruh jaringan sehat di sekitarnya. Biasanya dilakukan pada tumor berukuran kecil, sekitar 1-2 cm.
Bila dari hasil biospi sudah diketahui jenis kanker dan penyebarannya, biasanya akan dilakukan tindakan pengobatan. "Misalnya pada kanker payudara, jika ukuran kankernya terlalu besar akan dilakukan dulu kemoterapi supaya kankernya mengecil dan akarnya memendek. Tindakan ini disebut praoperasi atau neoadjuvan. Baru setelah itu bisa dilakukan pengangkatan area yang terkena kanker," katanya.

No comments:

Post a Comment