Friday, October 11, 2013

5 Tahap Kesedihan


Saat seseorang menghadapi kenyataan pahit yang menyedihkan seperti kehilangan orang yang dicintai, putus cinta, ditinggalkan keluarga, dan lain-lain, maka ia akan mengalami 5 tahap emosi yaitu:

1. Penolakan (Denial).
2. Kemarahan (Angry).
3. Pengharapan/Tawar-menawar (Bargaining).
4. Depresi (Depression).
5. Penerimaan (Acceptance).

Dalam bahasa Inggris 5 tahap ini disingkat dengan DABDA. Setidaknya itulah hipotesa yang dikenal dengan Kübler-Ross mode atau "5 Stages of Grief" yang diperkenalkan oleh seorang psikiater bernama Elisabeth Kübler-Ross pada bukunya On Death and Dying (1969).


5 tahapan tersebut tidak harus berurutan ataupun pasti dialami oleh orang yang mengalami kesedihan. Namun tahapan ini banyak digunakan secara umum walaupun banyak terdapat perdebatan yang menolak hipotesa ini, dan ada juga ahli yang memodifikasinya. Tapi mari melihat dengan lebih mendetail 5 tahapan tersebut:

1. Penolakan.

Penolakan merupakan bentuk mekanisme pertahanan pada diri seseorang baik secara sadar maupun tidak sadar dalam menyangkal kenyataan, namun biasanya hanya bersifat sementara. Pada tahap ini orang akan berusaha menyangkal dengan meyakinkan diri "Saya baik-baik saja" atau "Hal ini tidak mungkin terjadi pada saya".

2. Kemarahan.

"Mengapa saya? Tidak adil!" Inilah tahap kemarahan yang timbul saat penolakan tidak dapat dilanjutkan. Kemarahan bisa ditumpahkan pada diri sendiri atau orang lain (khususnya dengan orang dekat). Penting untuk tetap menjaga jarak dan tidak menghakimi orang yang berada pada tahap ini.

3. Tawar-menawar.

Tahap ini termasuk harapan untuk mendapatkan keringanan, misalnya penundaan kematian. Ekspresi yang timbul misalnya "Saya akan melakukan apapun jika... " atau "Apakah kita masih bisa berteman?" untuk yang putus cinta.

4. Depresi.

Tahap ini menunjukkan bahwa seseorang mulai menerima situasi, namun masuk dalam kesedihan yang mendalam dan ditunjukkan dengan sikap diam, menyendiri dan menangis. Tidak direkomendasikan untuk mencoba menghibur seseorang pada tahapan ini, akan lebih baik membiarkan proses ini berjalan dengan alami.

5. Penerimaan.

Merupakan tahap menerima, namun berbeda dengan keadaan depresi walaupun juga bukan berarti orang tersebut akhirnya bahagia. Ia hanya sudah dapat menerima kenyataan.

No comments:

Post a Comment