Saturday, October 26, 2013

Donnie Yen


Berbicara tentang aktor laga Asia, banyak nama yang dapat disebutkan. Antara lain sang legendaris Bruce Lee, Jet Li, Jackie Chan, Sammo Hung, Yen Piao, dan mungkin yang paling produktif saat ini dibanding nama-nama tadi, yaitu Donnie Yen. Mereka adalah tokoh-tokoh besar yang walaupun dikenal luas karena film, tetapi memang merupakan orang-orang yang memiliki latar belakang bela diri yang tangguh, yang memerlukan ketekunan untuk mencapainya.


Sebagai aktor laga yang membutuhkan fisik dan stamina, faktor usia tidak dapat dihindari. Masing-masing aktor memiliki improvisasi sendiri agar tetap eksis, katakanlah seperti Jet Li yang merambah Hollywood dan bermain bersama bintang bule (sekalipun kadang terpaksa tidak menjadi aktor utama), antara lain Lethal Weapon IV bersama Mel Gibson, The Mummy: Tomb of the Dragon Emperor bersama Brendan Fraser, The Expendables bersama Sylvester Stallone dan sederet aktor laga barat lainnya.

Lalu Jackie Chan, tentu penonton tidak dapat berharap atraksi nekadnya masih seperti dulu, tetapi pada film The Karate Kid (2010), Jackie dengan baiknya memerankan karakter Mr. Han, guru kungfu yang jauh dari image Jackie sebelumnya yang tampil kocak dengan atraksi maut.

Bagaimana dengan Donnie Yen? Sejak kecil, aktor ini telah mempelajari berbagai seni beladiri karena pengaruh ibunya yang merupakan grandmaster aliran Wudang Chuan.  Hingga kini, ia tetap tampil keren dengan film-film aksi menawan, bahkan bisa dibilang karirnya semakin menanjak dan produktif di perfilman Hong Kong, bintangnya semakin bersinar dengan suksesnya film seperti SPL: Sha Po Lang, Flash Point, Ip Man, ataupun Ip Man 2.

Hal ini tidak lepas dari improvisasi Donnie Yen pada fight scene-nya. Pada film-film awalnya, ia cukup dikenal dengan kelenturan dan gerakan akrobatiknya. Jika berkelahi tangan kosong, tinju dan tendangannya terlihat cepat, mantap dan bertenaga, beberapa gayanya menyerupai Bruce Lee. Kreativitasnya juga telah terlihat dengan menggabungkan unsur breakdance pada film Mismatched Couples (1985).

Jika menggunakan senjata, ia sering menciptakan fight scene yang memorable, seperti fight scene dengan Jet Li pada Once Upon a Time in China II (1992) dan Hero (2002).

Gebrakan Donnie Yen dengan menggabungkan unsur Mixed Martial Art (MMA) terlihat jelas pada "SPL: Sha Po Lang" (2005) dan "Flash Point" (2007). Luar biasa untuk seorang aktor laga yang sudah menginjak usia 40-an pada saat itu, karena ia dapat menampilkan variasi fight yang baru dan mengesankan penonton. Tidak berhenti sampai disana, "Ip Man" (2008) dan "Ip Man 2" (2010) sangat berperan membuat seni bela diri Wing Chun menjadi lebih dikenal publik.

Ada satu lagi kekuatan seorang Donnie Yen. Yaitu kharismanya yang khas. Ia bisa berperan menjadi penjahat, guru yang disegani, jenderal perang, atau apapun, tetapi selalu ada kharisma khusus yang tampil. Seperti gaya berantemnya yang kadang santai dengan mata yang tidak melihat lawan tandingnya, atau gayanya menunjuk musuh seperti contoh gambar dibawah:



Ini indikasi bahwa Donnie Yen bakal menang. Jadi kalau ada fight scene di mana ia kalah, pasti karena Donnie Yen lupa menunjuk musuhnya terlebih dahulu (kidding!).

No comments:

Post a Comment