Wednesday, October 9, 2013

Tokoh Olok-olok Dunia Maya


Zaman sekarang untuk menjadi terkenal tidak terlalu sulit, siapapun dapat menjadi "selebritis" dengan bantuan media Internet. Hal ini disebabkan komunikasi yang sangat luas pada dunia maya mencakup sosial media seperti Facebook atau Twitter yang dapat menjadikan sebuah topik menyebar dengan cepat dan luas dan menjadi hot topic.

Salah satu yang dapat hot topic adalah sesuatu yang dapat menjadi olok-olokan orang, istilahnya di-bully di dunia maya. Tokoh yang di-bully ini menjadi terkenal tetapi secara negatif dalam masyarakat, terkadang ini menjadi hukuman sosial yang menyakitkan, namun bisa jadi mendatangkan popularitas yang ujung-ujungnya menjadi selebriti beneran dan mendatangkan pundi-pundi uang. Beberapa tokoh tersebut (khusus tokoh Indonesia) akan dibahas dibawah ini.

Roy Suryo


Jauh sebelum nama-nama yang akan menyusul, Roy Suryo sudah terlebih dahulu menjadi "korban" keganasan media sosial. Pada tahun 2004 Roy Suryo sudah membuat heboh dengan pernyataannya bahwa 68% data Friendster (situs pertemanan paling populer pada saat itu) adalah PALSU. Angka 68% tersebut tidak pernah diketahui dasarnya, dan ternyata Roy Suryo saat itu cukup sering mengumbar angka persentase seperti 88%, 48% dan seterusnya. Pernyataan kontroversial lain dari Roy Suryo adalah saat ia mengatakan bahwa blog adalah trend sesaat, yang tidak terbukti karena sampai sekarang blog tetap menjamur. Singkatnya Roy Suryo "diangkat" sebagai pakar telematika oleh banyak media tetapi kepakarannya tidak pernah terbukti.

Farhat Abbas


Nama Farhat Abbas mulai mencuat setelah kicauannya di Twitter tanggal 9 Januari 2013 bernada rasis yang ditujukan pada Ahok, wakil gubernur DKI Jakarta. Aksi selanjutnya adalah kicauan mengenai niatnya mencalonkan diri sebagai presiden RI di pemilu 2014, mengenai sumpah pocong, sampai insiden kecelakaan Dul putra Ahmad Dhani baru-baru ini juga tidak luput dari komentarnya yang nyeleneh. Hasilnya Farhat Abbas bukan hanya disindir di media sosial, tetapi juga di acara televisi seperti Hitam Putih dan Mata Najwa. Dari kicauan, aksinya membuat video sumpah pocong, sampai sepatu merahnya, tampaknya Farhat Abbas memang bertujuan untuk mencari popularitas.

Munarman



Tindakan tidak terpuji dilakukan jubir FPI (Front Pembela Islam) ini pada tanggal 28 Juni 2013 dengan menyiram Sosiolog UI Tamrin Amagola saat acara Apa Kabar Indonesia Pagi di TV One yang tengah membahas pembatasan jam malam di tempat hiburan di Jakarta. Aksinya ini lalu dibuat parodi dalam bentuk video ataupun gambar.

Arya Wiguna


Heboh pemberitaan Eyang Subur mencuatkan satu nama: Arya Wiguna dengan "DEMI TUHAN"-nya. Mengaku sebagai korban, Arya Wiguna muncul di televisi dengan emosi yang meluap-meluap (walaupun dengan gaya sinetron), karena sedemikian seringnya diulang-ulang di acara infotainment, akhirnya mulai muncul parodinya dalam bentuk video maupun musik, salah satunya yang diciptakan oleh Eka Gustiwana.

Vicky Prasetyo


"Selebritis" terbaru saat ini adalah Vicky Prasetyo yang mendadak sangat ngetop dengan gaya bicara menggunakan kata-kata yang terkesan intelek tetapi tidak pas penempatannya. Beberapa kata menjadi sangat populer seperti "kontroversi hati", "konspirasi kemakmuran", "labil ekonomi", "twenty nine my age", dan seterusnya.


Kita ikuti saja siapa lagi yang akan menyusul :)







No comments:

Post a Comment